-------------------------------------------------
Tuhan terus menerus memberikan Ilham kepada manusia namun betapa sedikit yang mampu mendengarkannya.
Karena begitu banyak suara yang terdengar oleh jiwa kita sehingga suara Ilahi tak lagi terdengar.
Padahal Tuhan senantiasa berbicara kepada jiwa kita.
Pesuluk selayaknya banyak diam dan memperhatikan makanannya. Gunanya agar ia mampu mendengar ilham-ilham Ilahi.
Karena jika seseorang ingin mendengar suara yang datang dari kejauhan, tak ada jalan lain kecuali ia mesti diam dan tidak berbicara.
Seseorang perlu mendiamkan luar agar suara kebisingan di dalam hati lebih jelas terdengar. Mendiamkan luar adalah tidak mengaktifkan fakultas indrawi agar terdengar suara dari dalam.
Apalagi fakultas internal manusia lebih banyak daripada fakultas eksternal. Akal, nafs, hati, ruh, sir, khafi, dan akhfa adalah fakultas internal manusia. Namun kita lebih asyik diluar sehingga tak memperhatikan fakultas atau potensi di dalam diri.
Dengarkanlah, Tutup Mulutmu..!
Jadilah seperti cangkang keras.. karena ketika bibir tak bersuara, Hati memiliki ratusan lidah.
_"Semakin engkau diam semakin banyak akan engkau dengar"._
_Bukankah jarum jam terdengar keras disaat malam lelap...?_
استغفر الله.. 🙏
Comments
Post a Comment