Pelita Pagi 18 April 2020
Assalāmu‘alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh
KEDAHSYATAN SIKAP TAWAKAL (1)
Tawakal merupakan perintah Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW. Jika hal tersebut dilakukan dengan baik dan benar, insya Allah tidak akan menjadikan seorang hamba menjadi hina dan menderita. Sebab, tawakal tidak bukan hanya penunjukkan sikap kepasrahan yang tidak beralasan, tapi tawakal juga harus terlebih dahulu dan didahului dengan adanya usaha yang maksiman. Hilangnya usaha, berarti hilanglah hakekat dari makna tawakal itu.
Rasulullah SAW adalah pekerja keras, pemimpin yang sangat cerdas, pengusaha hebat dan panglima perang yang tangguh. Tapi, beliau selalu menggantungkan sikap tawakalnya hanya kepada Allah. Karena itu beliau selalu mengucapkan doa-doa mengenai rasa tawakalnya kepada Allah SWT:
Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW senantiasa berdoa, ‘Ya Allah hanya kepada-Mulah aku menyerahkan diri, hanya kepada-Mulah aku beriman, hanya kepada-Mulah aku bertawakal, hanya kepada-Mulah aku bertaubat, hanya karena-Mulah aku (melawan musuh-musuh-Mu). Ya Allah aku berlindung dengan kemulyaan-Mu di mana tiada tuhan selain Engkau janganlah Engkau menyesatkanku. Engkau Maha Hidup dan tidak pernah mati, sendangkan jin dan manusia mati. (HR. Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda:
Dari Ibnu Abbas ra, “Hasbunallah wani’mal Wakil’ kalimat yang dibaca oleh Nabi Ibrahim as ketika dilempar ke dalam api, dan juga telah dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika diprovokasi oleh orang kafir, supaya takut kepada mereka ; ‘sesungguhnya manusia telah mengumpulkan segala kekuatannya untuk menghancurkan kalian, maka takutlah kamu dan janganlah melawan, tapi orang-orang beriman bertambah imannya dan membaca, Hasbunallah wa ni’mal Wakil (cukuplah Allah yang mencukupi kami dan cukuplah Allah sebagai tempat kami bertawakal.” (HR. Bukhari)
#mutiarahikmahmz
#jalanibarengingatAllah
Assalāmu‘alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh
KEDAHSYATAN SIKAP TAWAKAL (1)
Tawakal merupakan perintah Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW. Jika hal tersebut dilakukan dengan baik dan benar, insya Allah tidak akan menjadikan seorang hamba menjadi hina dan menderita. Sebab, tawakal tidak bukan hanya penunjukkan sikap kepasrahan yang tidak beralasan, tapi tawakal juga harus terlebih dahulu dan didahului dengan adanya usaha yang maksiman. Hilangnya usaha, berarti hilanglah hakekat dari makna tawakal itu.
Rasulullah SAW adalah pekerja keras, pemimpin yang sangat cerdas, pengusaha hebat dan panglima perang yang tangguh. Tapi, beliau selalu menggantungkan sikap tawakalnya hanya kepada Allah. Karena itu beliau selalu mengucapkan doa-doa mengenai rasa tawakalnya kepada Allah SWT:
Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW senantiasa berdoa, ‘Ya Allah hanya kepada-Mulah aku menyerahkan diri, hanya kepada-Mulah aku beriman, hanya kepada-Mulah aku bertawakal, hanya kepada-Mulah aku bertaubat, hanya karena-Mulah aku (melawan musuh-musuh-Mu). Ya Allah aku berlindung dengan kemulyaan-Mu di mana tiada tuhan selain Engkau janganlah Engkau menyesatkanku. Engkau Maha Hidup dan tidak pernah mati, sendangkan jin dan manusia mati. (HR. Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda:
Dari Ibnu Abbas ra, “Hasbunallah wani’mal Wakil’ kalimat yang dibaca oleh Nabi Ibrahim as ketika dilempar ke dalam api, dan juga telah dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika diprovokasi oleh orang kafir, supaya takut kepada mereka ; ‘sesungguhnya manusia telah mengumpulkan segala kekuatannya untuk menghancurkan kalian, maka takutlah kamu dan janganlah melawan, tapi orang-orang beriman bertambah imannya dan membaca, Hasbunallah wa ni’mal Wakil (cukuplah Allah yang mencukupi kami dan cukuplah Allah sebagai tempat kami bertawakal.” (HR. Bukhari)
#mutiarahikmahmz
#jalanibarengingatAllah
Comments
Post a Comment