Skip to main content

KEDAHSYATAN SIKAP TAWAKAL (2)

Pelita Pagi 19 April 2020

Assalāmu‘alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh

KEDAHSYATAN SIKAP TAWAKAL (2)

Sikap tawakal yang dilakukan secara kuat dengan keyakinan dan keimanan yang hebat justru merupakan kekuatan mahadasyat. Kepasrahan kepada Allah adalah jalan satu-satunya yang dapat menyelamatkan, mengamankan, membahagiakan dan memenangkan. Alkisah. Pada saat perang Dzatur riqa’, ketika Rasulullah SAW sedang beristirahat di bawah sebuah pohon, sedangkan pedang beliau tergantung di pohon. Tiba-tiba datang seorang musyrik yang mengambil pedang beliau sambil berkata, “Siapa yang dapat melindungimu dariku?” Namun dengan sangat tenang Rasulullah SAW menjawab, “ALLAH.” Setelah tiga kali bertanya, tiba-tiba pedang yang dipegangnya jatuh. Lalu Rasulullah SAW mengambil pedang tersebut seraya bertanya, “sekarang siapakah yang dapat melindungimu dariku?”

Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

Dari Umar ra, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,’sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, pastilah Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Allah memberi rezeki pada seekor burung. Pergi pagi hari dalam keadaan perut kosong, dan pulang sore hari dalam keadaan perut kenyang. (HR. Tirmidzi)
Usaha dan doa adalah bagian yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Seseorang yang mengaku bertawakal, namun tanpa memiliki usaha apa pun maka dia sebenarnya telah berdusta pada dirinya sendiri. Sebagai seorang hamba, kita tetap memiliki kewajiban untuk berusaha dan berkerja, serta menggantungkan keputusan dan hasilnya pada Allah Yang Maha Berkehendak.

Rasulullah SAW juga bersabda:

Dari Anas bin Malik ra, ada seseorang berkata kepada Rasulullah SAW. ‘Wahai Rasulullah SAW, aku ikat kendaraanku lalu aku bertawakal, atau aku lepas ia dan aku bertawakal?’ Rasulullah SAW, ‘Ikatlah kendaraanmu lalu bertawakallah.” (HR. Tirmidzi).

#mutiarahikmahmz
#jalanibarengingatAllah

Comments

Popular posts from this blog

KUMPULAN FATWA" YM ABU dan YM USTADZ

Silahkan Abang" dan Kakak" diprint KUMPULAN FATWA" YM ABU dan YM USTADZ sebagai alat cermin diri agar kita selalu ada dalam REL AKHLAKUL KARIMAH , 😊😊😊🙏🙏🙏 Download file pdf

Bisa Diajarin (Teachable)

*Repost Fatwa YM*  ----------------------------- *Ustadz.* ------------- *Bisa Diajarin (Teachable)* Steve Jobs, mantan CEO Apple, yang dipandang sebagai salah satu tokoh teknologi terbesar di zamannya pernah mengungkapkan ungkapan yang begitu indah: "Stay Hungry, Stay Foolish." Yang kalau secara harfiah (literal) berarti "Tetaplah lapar dan tetaplah bodoh." Adapun konteks pernyataan tersebut ialah: Jangan berhenti belajar. Maulah diajarin. Jadilah bisa diajarin. Become teachable.  Kalau saya ingin menambahkan ungkapan Steve Jobs: "Stay young. Stay Junior." Atau, "Tetaplah muda dan jadilah junior selamanya." Ketika kita masih muda, junior dan baru belajar; kita siap dimarahi, siap letih, siap bekerja keras, dan siap untuk belajar dari pengalaman. Itu sebabnya, jangan merasa senior, karena biasanya senior itu malas belajar dan nggak mau diajarin (unteachable)! Karena merasa dirinya serba tau dan serba cukup! Itu sebabnya biasanya orang gagal dalam...

*Berani Tampil Sama*

*Berani Tampil Sama* Berani tampil beda, adalah doktrin yang sangat mendunia di dunia 20 tahun belakangan ini (atau mungkin lebih). Di antara akibat dari cara berpikir ini adalah lahirnya orang-orang yang suka mencari sensasi; berpakaian, berbicara, berpikir dengan cara yang tidak lazim. Untuk apa? "Supaya beda", tidak jelas juga untuk apa sebenarnya. Perlu kah tampil beda? Bila kita hadapkan kepada Alquran, yang penting bukanlah menjadi berbeda, yang penting adalah *menjadi baik.* Di Medan, ada istilah populer "Jangan Cuman Jago Kandang", yakni jangan hebat hanya di kandang. Pernah YM. Abu mengomentari statement ini, beliau bertutur, kira² seperti ini: "Memangnya kalau jago kandang kenapa rupanya? *Kita tidak ingin jago, kita hanya ingin bermanfaat.* Tidak penting apakah kita jago kandang, jago tandang, ataupun tidak jago keduanya, yang penting adalah menjadi orang baik." Harus senantiasa dikumandangkan pertanyaan: "Apakah ini baik? Apaka...