Skip to main content

Bukan Sekedar Kebersihan

*Bukan Sekedar Kebersihan*

Mari merenung: Ada seorang tukang bangunan, ia selalu menyapu lokasi pembangunannya (_worksite_) setiap selesai bekerja, kemudian peralatan kerjanya seperti cangkul, palu (hammer), bor (drill), paku semuanya dia letakkan di 1 tempat dengan rapi agar besok ketika memulai bekerja ia bisa mudah menemukan peralatannya. Kemudian saat ia bekerja, ia kerjakan dengan cantik dan rapi, ia tak bisa menerima jika ada hasil kerja yang kurang bagus. Ia rela bongkar ulang lagi demi hasil yang terbaik. Mari renungkan: Apa akar atau dasar dari perilaku si tukang bangunan?

Contoh lain: Seorang tukang jahit, setiap selesai menjahit ia bersihkan mesin jahitnya, ia minyaki mesin jahitnya, lalu ia simpan peralatan jahit seperti gunting, meteran (pengukur badan) di satu tempat yang sama dengan rapi. Lalu saat ia menjahit, ia kerjakan dengan baik, jika ada yang kurang pas ia bongkar ulang, dan demi menepati janjinya kepada pelanggan ia rela lembur sampai malam agar memberikan jahitan terbaik kepada pelanggannya. Mari renungkan: Apa akar atau dasar dari perilaku si penjahit?

Contoh lain lagi: Ada orang yang tiap malam selalu patroli di rumahnya untuk check tiap pintu sudah kah dikunci, sanyo air sudah kah dimatikan, lampu sudah kah dimatikan. Kemudian kamarnya selalu ia ganti sprei maksimal tiap 5 hari. Kamarnya ia sapu, pel, dan vacuum bila perlu. Mobil dan sepeda motornya selalu ia service sesuai jadwal di dealer resmi. Ia tidak menumpahkan makanan dan minuman di mobilnya agar mobil tak berbau, bahkan ia menghindari banyak makan di mobil demi menjaga kebersihan mobilnya. Mari renungkan: Apa akar atau dasar dari perilaku si pemilik rumah dan kendaraan ini?

Pembersih, peduli, menghormati barang, menghormati pekerjaan, amanah. *Akar atau dasar dari segala perilaku di atas adalah amanah, dan amanah itu adalah akhlak terpuji dalam Islam dan merupakan salah satu sifat utama Rasulullah saw.* Saking amanahnya ia digelari al-amin yang artinya jujur dan bisa dipercaya (amanah). Nabi saw itu menamai sisir rambutnya, pedangnya, untanya, dan berbagai benda mati yang ia miliki. Beliau tidak cinta dunia, tidak. Sisir rambut dan barang²nya adalah barang² sederhana dan tidak mewah. 

*Beliau tidak cinta dunia, beliau tidak mewah, tapi beliau amanah.* Dan karena amanahnya, segala barang pribadinya sampai ia beri nama, dan tentu rawat dengan baik. Saya punya keyakinan, sekiranya Rasulullah saw hadir hari ini dan menjadi seorang tukang bangunan; ia akan berperilaku seperti tukang di atas. Jika Rasulullah saw hadir hari ini dan menjadi seorang penjahit; dia akan menjadi seperti penjahit di atas. Dan jika Rasulullah saw hadir hari ini, memiliki rumah dan kendaraan, beliau akan merawat rumah dan kendaraannya seperti pemilik rumah di atas.

Itu sebabnya, ketika kita diminta untuk merawat dapur, menyempurnakan denah dapur kita, mengasah pisau dapur kita, menservice rutin kendaraan kita, atau membersihkan kamar mandi kita, kita bukan sekedar diminta untuk menjadi pembersih, kita sedang diminta menjadi amanah. Ketika kita berperilaku amanah, kita akan menjaga apa yang diamanahi dengan baik; peralatan bangunan, mesin jahit, rumah, kendaraan, tubuh, dan lain sebagainya. Kita akan rawat dengan baik bukan karena kita cinta dunia atau lupa akhirat. Tapi kita merawatnya karena mensyukuri pemberian dan kemurahan Allah Swt kepada kita.

Ketika sifat amanah hadir dalam kalbu seseorang, tiba² ia akan menjelma menjadi "alien," dalam pengertian positif. Ia menjadi "alien" atau "asing" karena unggulnya perilakunya. Ia akan menjadi pembersih, perawat, peduli, profesional, pekerja keras, bekerja tuntas, itqan, bahkan mendekati perfeksionis. Itu sebabnya, perilaku bersih, profesional dan perfeksionis dalam bekerja itu penting. Karena ia bukan sekedar kebersihan. Ia adalah tentang amanah. Dan amanah itu adalah perintah langsung dari Tuhan Semesta Alam! Wallahua'lam.

YM Ustaz
6/02/2025
06.59 WIB

Comments

Popular posts from this blog

KUMPULAN FATWA" YM ABU dan YM USTADZ

Silahkan Abang" dan Kakak" diprint KUMPULAN FATWA" YM ABU dan YM USTADZ sebagai alat cermin diri agar kita selalu ada dalam REL AKHLAKUL KARIMAH , 😊😊😊🙏🙏🙏 Download file pdf

Bisa Diajarin (Teachable)

*Repost Fatwa YM*  ----------------------------- *Ustadz.* ------------- *Bisa Diajarin (Teachable)* Steve Jobs, mantan CEO Apple, yang dipandang sebagai salah satu tokoh teknologi terbesar di zamannya pernah mengungkapkan ungkapan yang begitu indah: "Stay Hungry, Stay Foolish." Yang kalau secara harfiah (literal) berarti "Tetaplah lapar dan tetaplah bodoh." Adapun konteks pernyataan tersebut ialah: Jangan berhenti belajar. Maulah diajarin. Jadilah bisa diajarin. Become teachable.  Kalau saya ingin menambahkan ungkapan Steve Jobs: "Stay young. Stay Junior." Atau, "Tetaplah muda dan jadilah junior selamanya." Ketika kita masih muda, junior dan baru belajar; kita siap dimarahi, siap letih, siap bekerja keras, dan siap untuk belajar dari pengalaman. Itu sebabnya, jangan merasa senior, karena biasanya senior itu malas belajar dan nggak mau diajarin (unteachable)! Karena merasa dirinya serba tau dan serba cukup! Itu sebabnya biasanya orang gagal dalam...

*Berani Tampil Sama*

*Berani Tampil Sama* Berani tampil beda, adalah doktrin yang sangat mendunia di dunia 20 tahun belakangan ini (atau mungkin lebih). Di antara akibat dari cara berpikir ini adalah lahirnya orang-orang yang suka mencari sensasi; berpakaian, berbicara, berpikir dengan cara yang tidak lazim. Untuk apa? "Supaya beda", tidak jelas juga untuk apa sebenarnya. Perlu kah tampil beda? Bila kita hadapkan kepada Alquran, yang penting bukanlah menjadi berbeda, yang penting adalah *menjadi baik.* Di Medan, ada istilah populer "Jangan Cuman Jago Kandang", yakni jangan hebat hanya di kandang. Pernah YM. Abu mengomentari statement ini, beliau bertutur, kira² seperti ini: "Memangnya kalau jago kandang kenapa rupanya? *Kita tidak ingin jago, kita hanya ingin bermanfaat.* Tidak penting apakah kita jago kandang, jago tandang, ataupun tidak jago keduanya, yang penting adalah menjadi orang baik." Harus senantiasa dikumandangkan pertanyaan: "Apakah ini baik? Apaka...